Jakarta, Aktual.com — Di tengah konflik yang berkepanjangan, pemuda ini tetap terus berkarya bahkan bisa mendapatkan penghargaan ‘International Beethoven Piano Prize 2015’, di mana telah diberikan kepada seorang pianis asal Suriah.
Adalah Ayham Ahmad salah satu korban pemindahan paksa di Palestina, ia bersama keluarganya terpaksa harus pindah dari rumahnya yang nyaman ke kamp pengungsi di Damaskus.
Awalnya Ayham Ahmad mendapat perhatian dari para Netizen karena video amatirnya yang sedang bermain piano dengan latar belakang reruntuhan ibu kota Suriah yang sepi.
27 tahun lalu, pria yang biasa disapa Ahmad ini tinggal di Timur Tengah bersama keluarganya. Akan tetapi Anda mungkin paham bahwasannya negara-negara seperti Suriah dan Palestina sangat berbahaya dan mengancam jiwa karena hari demi hari situasinya semakin memburuk.
Ahmad dan keluarganya pun terpaksa melarikan diri ke Eropa untuk kehidupan yang lebih damai. Namun, di hati kecil Ahmad walaupun rumahnya di Suriah tidak lagi aman dan nyaman serta tak ada lagi tempat untuk menyalurkan hobinya untuk bermain musik itu membuat hatinya ‘teriris’ dan sedih.
“Meninggalkan Yarmouk adalah pengalaman tragis,” demikian dikutip dari laman Mvslim, saat ia tinggal di kota Lesbos, Yunani.
Namun demikian, ia mensyukuri juga akan keadaanya saat ini, meskipun ia tidak lagi tinggal di tanah kelahirannya pria ini mendapatkan kesempatan kembali bermain musik di kota Munich Jerman.
Dalam konser ini bermaksud untuk menyambut para pengungsi, Bahkan di konser ini Ahmad dan beberapa seniman Jerman mengucapkan berterima kasih atas kerja sama para relawan untuk usaha mereka.
Dan, saat ia tampil untuk bermain piano di Bonn. Ahmad pun mendapatkan penghargaan dan memainkan lagu ‘Songs of Yarmourk’. Saat ini banyak sudah yang mengenal Ahmad dan ia juga dicintai oleh musisi lain. Semoga kita dapat mendengar karya lain dan cerita tentang Ayham Ahmad. (Reporter Aktual.com: Refly Mulyadi).
Artikel ini ditulis oleh: