Jakarta, Aktual.com – Abu Abdurrahman atau yang dikenal juga sebagai Abu Bukhturi merupakan salah satu dari pembantu Rasulullah SAW. Sebelumnya, ia adalah budak dari Ummu Salamah, istri dari Rasulullah yang dimerdekakan dengan syarat tetap menjadi pembantu Rasulullah dalam hidupnya. Ia lahir Arab, akan tetapi memiliki nasab dari kalangan Persia.
Abu Abdurrahman memiliki julukan Safinah yang memiliki arti Kapal. Julukan tersebut ia dapatkan ketika membantu Rasulullah SAW membawa barang-barang miliknya. Ia dikenal sebagai sahabat yang sangat kuat, saking kuatnya ia mampu membawa barang-barang yang biasa dibawa oleh dua sampai enam ekor unta. Berikut kisahnya:
Pada suatu hari, ada salah satu sahabatnya bertanya kepada Abu Abdurrahman kenapa ia bisa dijuluki sebagai Safinah oleh Rasulullah SAW. ia menceritakan kisahnya bahwa saat itu, ia dan beberapa sahabatnya sedang melakukan perjalanan bersama Rasulullah SAW.
Sahabat-sahabatnya beserta Rasulullah pada saat itu kesulitan membawa barang-barang sangat banyak yang mereka bawa. Lalu Rasulullah bersabda kepada Abu Abdurrahman, “Bentangkanlah kainmu,”
Karena perintah langsung dari Rasulullah, lantas tanpa banyak bicara ia membentangkan kainnya. Rasulullah pun menaruh barang-barang di atas kain yang dibentang itu. Kemudian beliau bersabda, “Bawalah! Sesungguhnya engkau adalah sebuah kapal,”
Ucapan tersebut bukan hanya sekedar ucapan biasa, tetapi karena datangnya dari Rasulullah ucapan itu termasuk daripada doa yang dikabulkan oleh Allah SWT. Lantas Abu Abdurrahman membawa barang yang dikumpulkan tanpa pernah merasakan berat sama sekali, Ia berkata, “Sekarang, Apabila aku memikul barang bawaan seekor unta, dua ekor unta atau bahkan lima sampai enam ekor unta, aku tidak merasakan itu beban yang berat,”
Itulah keistimewaan dari perintah Rasulullah SAW kepada sahabat-sahabatnya. Bukan hanya kepada Abu Abdurrahman, Rasulullah juga sering mendoakan sahabat-sahabatnya, seperti kepada Ali bin Abi Thalib yang didoakan oleh Rasulullah sebagai pintu daripada ilmu-ilmu yang ada dalam diri Rasulullah.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra