Yogyakarta, Aktual.com – Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein kembali keluarkan pernyataan yang bisa membuat suasana memanas. Yakni dengan menuding Universitas Islam Negeri (UIN) sebagai sarang komunisme baru di Indonesia.
Dia menyebut UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta), UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta), UIN Walisongo (Semarang) dan UIN Maulana Malik Ibrahim (Malang).
“Semuanya. Pikiran para mahasiswanya marxis-komunis,” tuding dia, saat berbicara dalam tabligh akbar KOKAM Muhammadiyah se-DIY, di Kabupaten Bantul, Rabu (1/6) malam.
Tidak berhenti di situ, Kivlan juga melanjutkan tudingannya dengan menyebut sebuah pondok pesantren di Blitar bernama Assalam juga mengajarkan paham marxisme kepada para santri. Tanpa mengajarkan pendidikan Al-quran yang seharusnya menjadi pelajaran wajib disetiap pondok pesantren.
“Saya bukan komunistopobhi, ada fakta dan datanya, tinggal kita sekarang mau siap atau mau tidur? tapi jangan nyerang duluan, waspada saja,” ujar dia.
Sedangkan DI Yogyakarta, disebut Kivlan, menjadi daerah yang berpotensi bangkitnya paham-paham komunisme. Dia menyitir tahun 1955 PKI sempat memenangkan suara terbanyak dalam Pemilu.
“Pusat perlawanan mereka (PKI) dulu itu di sekitar sini di Yogyakarta dan basisnya di Solo, karena ulama-ulama yang terkuat ya dari Yogyakarta, Solo dan Jawa Tengah,” tuding dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Nelson Nafis