Jakarta, Aktual.com – Sejumlah perusahaan minyak dan gas bumi asing telah menyatakan minatnya terhadap 8 blok terminasi yang telah diserahkan Pemerintah kepada PT Pertamina (Persero).
Perusahaan asing yang berminat terhadap 8 blok terminasi tersebut, sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja, Sabtu (10/6), antara lain berasal dari Malaysia, Cina dan Rusia.
“Begitu mendengar Pertamina mau mengembalikan (kepada Pemerintah), mereka sudah pada ngontak, (bertanya) boleh nggak ikut?,” katanya.
Menurutnya, perusahaan asing tersebut berminat mengelola blok terminasi dan bersedia menggunakan skema bagi hasil gross split karena menilai produksi migas dari blok-blok tersebut cukup menjanjikan secara ekonomi. Meski demikian, Pemerintah tetap berharap Pertamina dapat mengelola 8 blok itu.
“Kita berharap (blok terminasi) dikerjain Pertamina semua karena bagus-bagus ini. Tinggal keekonomiannya lagi dikaji Pertamina,” katanya.
Sebelumnya Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, Djoko Siswanto menyatakan hal serupa yakni sejumlah KKKS berminat untuk join di blok terminasi. Utamanya Pertronas yang merupakan Noc negara tetangga Malaysia secara terang-terangan minya join dengan skema gross split.
Menurut Joko, ketertarikan para KKKS itu disebabkan mereka melihat potensi yang sangat menjanjikan pada blok terminasi dibanding blok baru.
“Petronas minat untuk join pertamina pada blok-blok yang mau dikasi Pertamina dengan gross split. Barangkali ini peluang yang bagus, karena sudah produksi. kalau eksplorasi kan belum tentu dapat, ya diberi kesmepatan dia mau gabung dengan Pertamina. Ini B to B dengan Pertamina,” ujar Joko.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini, Pemerintah masih menunggu hasil kajian keekonomian yang dilakukan Pertamina hingga akhir Juni 2017. Perhitungan keekonomian dilakukan untuk menimbang bagi hasil yang akan didapat Pertamina mengingat 8 blok ini akan dikelola dengan skema gross split.
Delapan blok terminasi yang diserahkan ke Pertamina adalah Blok Attaka, Blok South East Sumatera, Blok East Kalimantan, Blok Tengah, Blok North Sumatera Offshore, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga dan Blok Tuban.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh: