- Rapat kerja DPR RI Komisi IV dengan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) yang digelar di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Jakarta, Aktual.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyatakan niatnya untuk mengakuisisi satelit nano senilai US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2 triliun (kurs Rp 15.485) dari Denmark.

Satelit tersebut akan berperan dalam mendukung kapal-kapal perikanan untuk mentransfer data hasil tangkapan secara daring melalui aplikasi E-PIT, sebagai bagian dari kebijakan Penangkapan Ikan Terukur.

“US$ 150 juta (anggaran buat satelit). (Itu) kita beli yang (satelit) nano, bukan Starlink. Itu (belinya) dari Denmark,” kata Sakti di Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (18/12).

Demi mendukung tujuan tersebut, ia berencana berkolaborasi dengan Starlink untuk memasang perangkat di kapal perikanan.

Perangkat tersebut memiliki fungsi membantu kapal-kapal perikanan mengirimkan data hasil tangkapan secara daring melalui aplikasi E-PIT, sesuai dengan kebijakan Penangkapan Ikan Terukur.

Meski begitu, Sakti tidak mencantumkan rincian besaran kerja sama antara KKP dan perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk. Yang pasti, harapannya adalah agar harga perangkat tersebut terjangkau, karena pemerintah berencana untuk memasangnya di kapal-kapal nelayan lokal.

“Ya kalau itu bisa terjadi (dengan starlink), sekarang kan masih mahal device-nya, tapi salah satunya kita akan luncurkan satelit nano yang terkoneksi dengan kapal-kapal. Kalau kapal perusahaan wajib pasang device itu, tapi kalau kapal nelayan lokal yang kecil pemerintah yang menyediakan, yang device itu bisa dibebankan ke pengusaha, tapi (buat nelayan lokal) itu jangan mahal-mahal,” terangnya.

Terkait kerja sama dengan Starlink, Sakti menyampaikan bahwa KKP telah berkomunikasi dengan mitra lokal Starlink di Indonesia.

Ia menyatakan bahwa selain untuk mencatat hasil tangkapan nelayan, perangkat Starlink juga diinginkan dapat berperan sebagai alat bantu pribadi atau suar penyelamat saat nelayan menghadapi situasi berbahaya.

Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa KKP belum mencapai kesepakatan resmi terkait pemasangan perangkat tersebut bersama Starlink.

“Sudah sama pihak lokal (mitra Starlink). Kan ada mitranya. Tapi belum deal. Masih penjajakan. Saya lupa kisaran harganya, tapi diharapkan tapi lebih murah dari harga komersial karena kalau komersial mahal banget,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Yunita Wisikaningsih