Jakarta, Aktual.co — Paradigma pemerintah Republik Indonesia yang menitikberatkan kepada konsep kemaritiman yang diwujudkan dalam program Poros Maritim Dunia bermanfaat untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi nasional.
“Indonesia harus menegakkan baik kedaulatan ekonomi maupun kedaulatan wilayah NKRI. Pembangunan nasional pun harus diarahkan untuk berparadigma kelautan,” kata Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dedy H Sutisna dalam acara peringatan Hari Kelautan Sedunia di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (8/6).
Dedy menjabarkan, Poros Maritim Dunia yang dicetuskan Presiden Joko Widodo menjadi sebuah doktrin agar bangsa Indonesia melihat realitas geografis, geostrategis, dan geoekonomi yang masa depannya tergantung dan dipengaruhi dinamika di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Poros Maritim itu, ujar dia, juga mengacu kepada lima pilar utama yaitu antara lain pembangunan kembali budaya maritim, komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut.
Selain itu, pilar lainnya adalah komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, serta diplomasi maritim yang mengajak semua mitra untuk bekerja sama pada bidang kelautan dan membangun kekuatan pertahanan maritim.
Sebelumnya diwartakan, Puncak Peringatan Hari Nusantara 2015 bakal berlangsung di Provinsi Aceh pada Desember 2015, setelah resmi diluncurkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat, 1 Juni 2015.
“Peringatan Hari Nusantara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali dan mengubah mindset dari darat ke laut, sehingga Indonesia harus bisa menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama di dalam pembangunan nasional,” kata Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dedi H Sutisna.
Selain itu, ujar dia, Peringatan Hari Nusantara juga bertujuan untuk menghasilkan model pembangunan terintegrasi lintas sektor di kepulauan terluar atau terpencil untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam laut, untuk kesejahteraan masyarakat yang disegani dunia.
Tema yang diangkat pada peringatan kali ini yaitu “Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim, Guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemakmuran Bangsa”.
“Hal itu sangat tepat untuk menunjukkan bahwa kekayaan energi dan sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia dapat dijadikan salah satu sumber ekonomi bangsa dari laut yang akhirnya bermuara pada pencapaian cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ungkapnya.
Dengan diluncurkannya peringatan Hari Nusantara 2015, maka berbagai kegiatan akan diadakan terus menerus dari Juni hingga Desember sebagai rangkai peringatan Hari Nusantara 2015.
Adapun beberapa kegiatan yang dicanangkan untuk dilakukan sepanjang tahun 2015 adalah kegiatan pameran dan seminar pada sembilan perguruan tinggi berbasis kemaritiman, di mulai dari timur dan berakhir di barat Indonesia.
Kesembilan perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Papua (Manokwari) untuk wilayah Papua, Universitas Nusa Cendana (Kupang) untuk wilayah Nusa Tenggara, Universitas Hasanuddin (Makassar) untuk wilayah Sulawesi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Surabaya) untuk wilayah Jawa, Universitas Tanjung Pura (Pontianak) untuk wilayah Kalimantan serta Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tanjung Pinang), Universitas Andalas (Padang), Universitas Sumatera Utara (Medan) dan Universitas Syiah Kuala (Banda Aceh).

Artikel ini ditulis oleh: