Jakarta, Aktual.com – Proyek percontohan (modelling) tambak budi daya udang berbasis kawasan (BUBK) buatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kebumen, Jawa Tengah mendapat penghargaan pada ajang Indonesia Award 2023.
“Penghargaan ini luar biasa. Sebenarnya kita membuat, sesuatu yang sudah seharusnya kita lakukan, yaitu membuat budidaya udang berbasis kawasan yang produktif dan ramah lingkungan,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (5/9).
BUBK Kebumen dinilai sebagai langkah inovatif KKP dalam meningkatkan produksi udang nasional, atas inovasi itu, kementerian diganjar penghargaan kategori Excellent Award for Strategic Initiative.
BUBK Kebumen adalah percontohan tambak udang modern terbesar yang pernah dibangun KKP dengan luas 100 hektare dan menjadi modelling tambak udang modern pertama di Indonesia.
Modelling tambak udang modern BUBK Kebumen terdiri dari 149 petak tambak, yang dilengkapi infrastruktur utama diantaranya water in take, tandon, petak pemeliharaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), juga laboratorium uji kualitas air dan kesehatan ikan, gedung kantor, gudang pakan, gudang sarana produksi, mess operator hingga bangunan pasca panen.
“Disebut berbasis kawasan karena terintegrasi mulai dari in take sampai dengan IPAL, dan ini secara sistem kita kelola dengan baik. Jadi kalau seluruh tambak kita kelola dengan model seperti ini, saya kira kita dapat meminimalisir kegagalan dalam pembangunan tambak dan budidaya udang,” pungkasnya.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu menyampaikan, BUBK Kebumen masih akan terus dikembangkan, sejauh ini budidaya vaname di BUBK Kebumen sudah memenuhi best practice dengan hasil panen mencapai 40 ton per hektare.
“BUBK adalah pemicu, dan harapan kami ini diduplikasi oleh pembudidaya ataupun pemerintah daerah sehingga target produksi udang nasional 2 juta ton pada tahun 2024 bisa kita capai,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra