Memasuki bulan Februari 2017 atau setelah lima bulan memegang polis tersebut, suaminya yang bernama Belki mengalami sakit keras sehingga harus dirawat inap di rumah sakit.
“Supaya bisa bernafas tenggorokan suami saya harus dilubangi. Empat kali keluar masuk rumah sakit mulai rumah sakit di Lampung hingga RS Siloam Karawaci, ratusan juta rupiah uang tabungan dan pinjam sana sini untuk biaya rumah sakit,” paparnya.
Atas peristiwa yang dialami suaminya itu muncullah masalah. Dimana pada saat hendak mengajukan klaim asuransi Allianz. Pihak Allianz menolak dengan berbagai alasan.
“Mereka berdalih dengan berbagai alasan sehingga saya tidak bisa mengklaim biaya asuransi sampai akhirnya suami saya meninggal pada Juli 2017 lalu. Suami saya meninggal karena saya sudah gak ada lagi uang untuk biaya rawat rumah sakit, sehingga suami saya terpaksa hanya dirawat di rumah,” beber Wiwih dengan wajah sedih.
Setelah suami Wiwih meninggal, kali ini Wiwih mencoba mengajukan klaim atas meninggalnya suaminya. “Pihak Allianz mengatakan kalau klaim untuk kematian suami saya sudah dicairkan dan ditransfer ke Bank BCA Alam Sutera Serpong,” lontar Wiwih.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid