Menhan AS James Mattis. Foto: Ist

Jakarta, Aktual.com – Amerika Serikat mengklaim serangan udara yang dilakukannya di Suriah menghancurkan 20 persen pesawat Suriah yang beroperasi. Serangan udara ini merupakan balasan terkait dugaan serangan senjata kimia di Idlib.

Dilansir dari BBC, Selasa (11/4), Menteri Pertahanan AS James Mattis, mengatakan tidak disarankan untuk Suriah mencoba-coba lagi senjata kimia.

Sebanyak 59 rudal diluncurkan oleh AS ke pangkalan udara Shayrat di Suriah sebagai bentuk balasan serangan senjata kimia yang dicurigai dilakukan oleh Pemerintah Suriah.

Suriah sendiri telah menangkis kecurigaan terhadapnya terkait serangan senjata kimia yang menewaskan 89 orang di sebuah kota yang dikuasai oleh pemberontak.

Atas hal ini, negara-negara G7 melakukan pertemuan di Italia untuk membahas kebijakan mengenai Suriah dan juga meyakinkan Rusia untuk tidak lagi bersekutu dengan pemerintahan Bashar Al-Assad.

Hingga saat ini, negara yang tergabung di G7 yakni Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan juga Amerika Serikat masih menuunggu kejelasan dari kebijakan AS terhadap Suriah.

Penulis Agustina Permatasari

Artikel ini ditulis oleh: