Pertemuan dengan pimpinan KPK untuk melanjutkan koordinasi antara BPK dan KPK yang sudah terjalin selama ini. BPK sebagai auditor administrasi keuangan dan KPK yang selanjutnya menindaklanjuti temuan-temuan dari BPK. Kedua lembaga negara ini sepakat untuk melanjutkan MoU (Memorandum of Understanding) yang telah terjalin.

Jakarta, Aktual.com – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis menyambangi kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memberikan klarifikasi atas keberadaan namanya yang mencuat dalam Panama Papers.

Dalam klarifikasinya , Harry menegaskan bahwa perusahaan Sheng Yue International Limited yang ia pimpin, tidak memiliki transaksi sama sekali.

Lantaran bernilai nol dari jumlah transaksi, dia tidak melapor atas SPT dari perusahan tersebut, maka secara otomatis menggugurkan dirinya dari tuduhan pengemplang pajak.

“Saya miliki perusahaan di Hongkong yang dikenal dengan istilah perusahaan papers. Tahun 2010 enggak ada transaksi sama sekali. Tidak ada aset juga. Tahun 2015 saya kemudian mengundurkan diri 1 desember,” ungkap Harry.

Untuk menunjukan transparansi, dan akuntabilitas, Harry pun tak segan menyebut NPWP yang ia miliki kepada pewarta untuk dapat segera dilakukan pengecekan.

“Perlu saya sampaikan NPWP saya 096534144061000, itu ada di Jakarta Selatan. Silakan dicek,” terangnya.

Bukan hanya itu, Harry mengaku masih menunggu klarifikasi data dari DJP terkait pajak penghasilannya saat ini, apabila nantinya ditemukan kekurangan dalam pembayaran, Harry menyatakan siap untuk membayar berapapun atas jumlah kekurangan pembayaran.

“Sekarang saya sudah laporkan ke DJP, itu tidak ada lagi. Tapi saya tetap laporan ke DJP mengenai pph saya itu baru,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta