Jakarta, Aktual.com – Mengklarifikasi berita sebelumnya di Aktual.com dengan judul ‘YLKI: Sumbangan Cukai Industri Rokok dan Perokok Kalahkan Freeport’, Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menilai berita tersebut sangat jauh dari substansi yang ada.

Untuk itu, dirinya perlu mengklarifikasi terkait sikap YLKI dalam melihat pernyataan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Ignasius Jonan yang membandingkan kontribusi pajak PT Freeport Indonesia dengan penerimaan cukai rokok.

“Pernyataan Jonan terhadap cukai rokok, selain menyesatkan dan salah, juga akan membuat industri rokok makin besar kepala,” tegas Tulus dalam keterangan resmi dan klarifikasi kepada Aktual.com, Minggu (5/3).

Berikut pernyataan resmi YLKI terhadap sikap Jonan.

“Terkait sengkarut Pemerintah dengan PT Freeport, Menteri ESDM membandingkan PT Freeport dengan industri rokok. Jonan mengatakan setoran pajak Freeport hanya Rp8 triliun tapi rewel, dibandingkan setoran cukai rokok Rp 135 trilyun tapi tidak rewel,” ujar Tulus.

“Bahwa perlawanan Pemerintah terhadap Freeport patut didukung. Namun membandingkan kontribusi Freeport dengan kontribusi industri rokok adalah pernyataan yang lebay bahkan menyesatkan,”

Alasannya? Pertama, bahwa cukai rokok Rp 135 triliun bukan dibayar oleh industri rokok, tapi dibayar oleh konsumen perokok. Jadi bukan industri rokok yang membayar Rp 135 trilyun. Tapi masyarakat Indonesia yang merokok. Karena cukai dibayar perokok;

Kedua, bahwa industri rokok di Indonesia bukan hanya rewel, tetapi justru melakukan perlawanan terhadap regulasi itu sendiri. Industri rokok adalah industri yang paling bandel karena tidak mau diatur pemerintah. Itulah perilaku industri rokok besar di Indonesia yang acap melakukan perlawanan dan pembangkangan terhadap regulasi dan kebijakan pemerintah.

“YLKI mendesak Menteri ESDM untuk tidak membandingkan masalah Freeport dengan industri rokok. Dan mendesak untuk merevisi pernyataan tersebut. Pernyataan Jonan terhadap cukai rokok, selain menyesatkan dan salah, juga akan membuat industri rokok makin besar kepala,” pungkasnya.

(Reporter: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka