Aceh, Aktual.com – Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Aceh Utara mengambil sampel air di sumur yang mengeluarkan gas, lumpur dan batu di Desa Geulanggang Baro Kecamatan Lapang Aceh Utara, Minggu (14/6). Pihak KLH menyebutkan gas yang berada dalam sumur tersebut mudah terbakar, dan sumur bor tak layak dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.
Kepala KLH Aceh Utara, Nuraina kepada Aktual.com, Minggu malam menyebutkan, sumur bor tersebut tidak layak digunakan sebagai sumber air bersih bagi warga, karena tertutup kemungkinan dalam sumur bor tersebut mengandung unsur yang berbahaya. Karena itu dirinya meminta supaya pemilik sumur bor itu segera menutupnya kembali.
“Itu pengeboran ilegal meski digunakan untuk rumah tangga, karena tak dilaporkan, kita tidak merekomendasi bagi warga kawasan itu membuat sumur bor dengan menggali sampai 100 meter. Jika warga ingin membuat sumur bor, harus seizin Kantor Lingkungan Hidup. Tadi saya sudah melihat langsung, semburan itu bercampur kerikil, dan masih mengeluarkan sisa gas, hanya saja tak menyembur lagi,” katanya.
Menurut Nuraina, di kawasan itu masih ada sisa gas yang terperangkap dalam lapisan bumi, sehingga sangat berisiko bagi warga jika kandungan lebih banyak. Apalagi Aceh Utara sebagi penghasil gas, jadi sangat berkemungkinan di sejumlah lokasi lain juga ada. “Kita tahu warga di kawasan itu kesulitan air bersih, tapi untuk menggali sumur bor di kawasan itu juga bukan solusi,” katanya.
Sementara itu Muhammad Nasir (50) pemilik sumur warga Desa Geulanggang Baro menyebutkan, tiga meter sekitar sumur tersebut sudah amblas dengan kedalaman satu meter, dan dari sumur bor tersebut masih mengeluarkan air berbuih-buih, seperti mendidih. Karena itu, Nasir ingin menimbun kembali sumur itu dengan tanah.
“Saya sudah pesan tanah untuk menimbun sumur itu, kemungkinan besok akan saya timbun, karena saya juga khawatir dengan sumur itu
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah sumur bor menyemburkan gas, lumpur dan batu setinggi 50 meter ke arah udara. Akibatnya, dua atap rumah dan satu surau rusak.
Artikel ini ditulis oleh: