Jakarta, Aktual.com – Sejak adanya kluster pondok pesantren pada Agustus lalu, terpantau sebanyak 3 ribu santri sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan, pemantauan terhadap pesantren yang diduga kuat berpotensi menjadi kluster baru. Salah satunya karena di pondok pesantren aktivitasnya cenderung bersama-sama dalam waktu sangat lama, bahkan bisa dikatakan 24 jam.

“Kalau infrastruktur dan protokol kesehatan atau SOP adaptasi kebiasaan baru (AKB) tidak memadai dan rendahnya kedisiplinan untuk patuh pada protokol kesehatan, maka potensi penularan Covid-19 menjadi tinggi,” kata Heru dalam keterangan yang diterima RRI.co.id, Kamis (10/12).

Tidak hanya itu, FSGI kemudian melakukan pemantauan terhadap pondok pesantren di sejumlah daerah yang sudah memulai pembelajaran tatap muka. Pemantauan dilakukan September sampai dengan November 2020.

Data didasarkan pada hasil pemantauan jaringan guru FSGI di berbagai daerah dan juga pemberitaan di media massa yang terkonfirmasi dengan data kasus Covid-19 Satuan gugus tugas Covid-19 di daerah. “Hasil pemantauan selama tiga bulan menunjukkan bahwa klaster pondok pesantren sangat besar jumlahnya, bahkan wilayah seperti di Cilacap, pada bulan Oktober total kasus Covid-19 mencapai 908 kasus positif Covid-19, dari jumlah tersebut 38.32 persen atau 348 kasusnya berasal dari pondok pesantren di wilayah Cilacap,” kata Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti. Retno menambahkan, dari hasil pemantauan FSGI pada bulan September 2020 menunjukkan jumlah santri yang positif covid-19 mencapai ribuan, angka tepatnya 1.449. Sedangkan pada bulan Oktober 2020 tercatat 700 santri positif Covid-19 dan pada bulan November 2020 mencapai 940 santri. “Bahkan ponpes di kabupaten Banyuwangi kasus santri positif Covid-19 paling banyak, yaitu mencapai 622 santri,” sebut mantan kepala sekolah SMA Negeri 3 Jakarta ini. Dari jumlah tersebut, kata Retno, selain santri sudah termasuk pengelola, pegawai dan pimpinan pondok pesantren, hanya saja jumlahnya 99 persen didominasi santri. Total dari data yang dikumpulkan FSGI mencapai 3.089 kasus Covi-19 hanya dari kluster pondok pesantren. Berikut Daftar enam provinsi dan 18 kabupaten/kota pantauan FSGI yang menjadi klaster pesantren: 1. Provinsi Jawa Barat : Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cimahi, Kota Banjar, Kota Depok, kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Kuningan;2. Provinsi Jawa Tengah : Kabupaten Tegal, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Kebumen;3. Provinsi Jawa Timur : Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Trengalek;4. Provinsi D.I. Yogjakarta : Kabupaten Bantul,5. Provinsi Sulawesi Barat : Kabupaten Polewali Mandar (Polman)6. Provinsi Kepulauan Riau : Kabupaten Bintan Berikut daftar 20 Pondok Pesantren yang telah menjadi klaster baru covid-19: 1. Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Izza, Cimahi, Jawa Barat (17 santri positif)2. Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat (14 santri positif)3. Ponpes Unggul Al Bayan, Sukabumi, Jawa Barat (124 santri positif)4. Ponpes Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (46 santri positif)5. Ponpes di kabupaten Cianjur, Jawa Barat (pada 5/11/2020 ada 35 santri positif)6. Ponpes di kabupaten Cianjur, Jawa Barat (pada 21/11/2020 ada 14 santri positif)7. Ponpes di kota Tasikmalaya, Jawa Barat (66 santri positif)8. Ponpes Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (340 santri)9. Ponpes di Bojongsari, kota Depok, Jawa Barat (40 santri positif)10. Ponpes Ulin Nuha, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (12 Santri positif dan 1 pimpinan ponpes)11. Ponpes Nurul Hidayah, Bandung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (124 santri positif)12. Ponpes Al Ikhsan Beji, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (328 santri positif)13. Ponpes Anwarul Haromain, Kabupaten Trengalek, Jawa Timur (72 santri positif)14. Ponpes di Cilacap, Jawa Tengah (348 santri positif)15. Ponpes Darussalam Blok Agung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (622 santri positif)16. Al Izzah International Islamic Boarding School, Kota Batu, Malang, Jawa Timur (31 santri, pegawai dan pengelola positif)17. Ponpes Hasan Yamani, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (176 santri positif)18. Ponpes Assalifiyah, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (151 santri positif)19. Ponpes di kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (81 santri positif)20. Ponpes Kaprak, Sewon Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogjakarta (198 santri positif).

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i