“Apakah karena ini cuma tujuh korban jadi basarnas pusat tidak ikut bantu pencarian,” ungkap Umay yang juga wartawan salah satu media online itu.
“Kami juga meminta basarnas pusat mencari bangkai kapalnya, kemungkinan bisa jadi korban-korban masih ada di dalam kapal, karena hingga saat ini belum diketemukan satupun,” tutur Umay menambahkan.
Juru bicara kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan, KM Multi Prima dikabarkan tenggelam pada Kamis (22/11) sekitar jam 18.00 Wita, tetapi pihak SAR baru menerima laporan terkait kejadian tersebut pada Sabtu (24/11).
Setelah menerima informasi tersebut, tim SAR Mataram melakukan pencarian dengan menerjunkan kapal RB 220 ke lokasi kejadian. Upaya pencarian korban yang hilang masih terus dilakukan hingga saat ini.
Selain menggunakan Kapal RB 220 pencarian juga dilakukan melalui pantauan udara kerjasama dengan pesawat patroli milik TNI Angkatan Laut.
Selain itu, pihak SAR telah berkomunikasi dengan SROP dan syahbandar di Lombok Timur, Sumbawa dan Bima untuk memberi informasi kepada kapal-kapal yang melewati lokasi kejadian dan membantu melakukan evakuasi apabila bertemu dengan korban KM Multi Prima 1.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid