Jakarta, Aktual.co — Partai Golkar memutuskan untuk menolak Perppu nomor 1 tahun 2014 tentang pilkada langsung yang diterbitkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjadi Presiden. Partai lainya di KMP pun mulai “goyah”.
Menanggapi hal itu, wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Presidum KMP akan mengkaji Perppu yang dikeluarkan SBY bulan ini sebelum dibahas DPR Januari mendatang.
“Kita cara ambil keputusan di KMP pakai konsensus. Jadi kalau soal rekomendasi (Munas Golkar menolak Perpu), tidak ada masalah kita duduk bersama,” kata Fadli Zon.
Tak ingin disebut mengkhianati perjanjian dengan SBY, Fadli juga menyebut presidium KMP akan temui SBY.
“Saya yakin sejauh ini kita terbuka dan tidak ada agenda yang ditutupi. Tinggal presidium (KMP) bicara dengan SBY. Kita patuhi etika itu,” kata dia.
Fadli menerangkan, KMP yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PKS dan PAN punya pandangan masing-masing atas Perpu, karena itulah perlu dikaji dulu.
“Kalau Gerindra kita sih siap, mau langsung siap mau DPRD siap. Kita akan bicara sebagai satu koalisi bersama bagaimana sikap kita supaya ada konsensus bersama.”
Sebagaimana diketahui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut sudah ada perjanjian hitam di atas putih dengan Koalisi Merah Putih untuk mendukung Perppu nomor 1 tahun 2014 tentang Pilkada langsung.
Namun rupanya setelah 64 hari kesepakataan diteken, partai-partai di KMP mulai berubah pikiran.
Artikel ini ditulis oleh:

















