Jakarta, Aktual.com – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengumumkan jadwal wawancara untuk semua petugas Kereta Api Indonesia (KAI) yang bertugas di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur terkait insiden kecelakaan Kereta Api Turangga dan Commuterline lokal Bandung.
“Iya, kami akan schedule-kan, kita lagi mau mewawancara, apa yang mereka rasakan dan alami, nanti kita akan cocokkan dengan data loger yang kita baca di Stasiun Haurpugur dan kalaupun di Cicalengka maka kita akan periksa di kedua keterangan itu,” kata Soerjanto saat ditemui di UPT Resort Jalan Rel 2.9, Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (6/1/2024).
Langkah ini diambil untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan dan merinci pengalaman serta pemahaman para petugas terkait insiden tersebut.
“Terus nanti kita akan mencari kira-kira apa sih penyebabnya, kok bisa seperti ini, yang pasti kan terjadi kecelakaan, itu faktualnya. Nah, kita sedang mencari kenapanya,” tutur dia.
Proses wawancara ini akan melibatkan petugas pelayanan kereta api dan akan berkaitan dengan pembacaan data logger yang telah diunduh. Soerjanto menekankan perlunya menambah prosedur pengamanan untuk sementara waktu, sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
“Paling terkait petugas di pelayanan kereta api terus terkait bagaimana translate-an setelah diunduh yang loger tadi, itu akan kami minta juga seperti apa pembacaannya, seputar proses saja,” ungkapnya.
Sejauh ini, kata dia, tim dari KAI sudah menerapkan sebuah prosedur baru, seperti menahan lajur kereta dari arah Timur yang ditahan di Stasiun Cicalengka. Kemudian, petugas pelayanan akan menghubungi petugas yang ada di Stasiun Haurpugur untuk memberikan informasi terkait situasi dan kondisi.
“Selain prosedur existing, ada prosedur tambahan. Begitupula yang dari Haurpugur akan ditahan di situ berhenti sebelum mendapat warta aman dari Cicalengka baru berangkat. Jadi, kita mempelajari apa yang terjadi kemarin. Kita kan belum tahu masalahnya apa, jadi sebelum tahu masalahnya, kita minta untuk penambahan prosedur pengamanan ketika kita belum mengetahui penyebabnya,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil

















