Jakarta, Aktual.co — Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bali Nyoman Gde Antaguna menyatakan Organisasi Kepemudaan dan Mahasiswa (OKP) di Bali sangat menaruh perhatian dan berkepentingan terhadap wacana revitalisasi Teluk Benoa. 
“KNPI berusaha memediasi saja wacana revitalisasi Teluk Benoa. Kita mencoba melakukan proses pencerahan ke masyarakat atas rencana itu,” kata Mang De, sapaan akrabnya, ketika dihubungi, Jakarta, Senin (9/3).
Mang De menyatakan dialog itu menghasilkan beberapa summary yang akan diberikan ke DPRD Bali sebagai masukan. Sedikitnya, kata Mang De, ada tiga poin besar yang dibahas dalam dialog tersebut.
Pertama, mengenai wisata dan turisme di Bali. Kedua, tenaga kerja asli Bali. Dan Ketiga, dampak lingkungan.
“OKP-OKP menginginkan ada peningkatan dan kemajuan wisata dan turis di Bali. Soal tenaga kerja asli Bali, OKP mempertanyakan apakah betul-betul sebagian besar akan diisi orang Bali atau orang Bali hanya pelengkap saja. Dan, OKP juga mengingatkan akan tanggung jawab moril dari investor terkait dampak lingkungan,” ucap Mang De.
Selain tiga poin besar di atas, muncul juga harapan bahwa investasi mestinya dari investor lokal, tanpa ada unsur campur tangan investor asing. “OKP juga mempertanyakan, apakah benar investor itu murni dari TWBI atau ada investor asing di TWBI?” ujarnya. 
Mang De mengatakan, rencana revitalisasi Teluk Benoa sudah terlalu lama bergulir, yakni lebih dari dua tahun. Karenanya, sudah saatnya bagi pemerintah untuk tentukan sikap. Ia berharap, dengan adanya dialog tersebut, pemerintah bisa segera memutuskan yang terbaik bagi masyarakat Bali. 
KNPI Bali sendiri, ujarnya, masih butuh waktu dalam tentukan sikap apakah mendukung atau sebaliknya. “Karena KNPI itu kan dari berbagai unsur dan organ, harus dikumpulkan dulu pandangan semua unsur itu, kemudian diplenokan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: