Surabaya, Aktual.com – Nama Risma Tri Harini dalam pilkada Desember 2015 mendatang masih dianggap kuat, dan enam partai parlemen di Surabaya terpaksa harus bekoalisi untuk membendung Risma.
Koalisi yang bernama “Koalisi Mojopahit” tersebut dideklarasikan di Hotel Majapahit Surabaya, dan dihadiri ketua DPC partai, diantaranya; Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional, serta Partai Keadilan Sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin, meyakini dengan koalisi akan bisa menghambat laju Risma.
“Incumben tidak selalu menang. Seperti pasangan Jokowi Ahok waktu lalu, juga bisa mengalahkan incumben saat pemilihan gubernur. Dan saya yakin, mendatang Surabaya tidak akan dipimpin walikota perempuan.” terang Syamsul, (29/6).
Diakui, nama Risma memang cukup kuat. Apalagi, partai pendukungnya juga cukup berpengaruh sekali.
Kendati demikian, koalisi tersebut masih belum memberikan nama pasangan calon yang dimunculkan.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, BF Sutadi, membeberkan bahwa proses pembentukan koalisi ini terjadi selama 6 bulan. Tujuannya bukan untuk menjegal Risma, melainkan menghindari aklamsi.
“Yang jelas koalisi ini tidak bermaksud menjegal, tapi kami tidak ingin pemilu di Surabaya hanya mengusung satu calon tunggal saja,” jelasnya.
Diketahui, koalisi enam partai parlemen Surabaya, memungkinkan untuk mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota Surabaya dalam pilwali, karena total kursi yang dimiliki mencukupi yakni 29 kursi. Sementara untuk mengusung pasangan calon setidaknya harus memiliki 10 kursi di parlemen.
Artikel ini ditulis oleh: