Jakarta, aktual.com – Koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi ISIS menambah kebingungan yang melingkupi penarikan AS dari Suriah pada Jumat dengan menyatakan sudah mulai proses penarikan, tetapi para pejabat kemudian mengklarifikasi bahwa hanya peralatan, bukan tentara, yang ditarik.

Pengumuman Presiden Donald Trump bulan lalu menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk menarik 2.000 tentara AS disana yang mengagetkan para sekutunya yang mendukung Washington dalam peperangan melawan militan ISIS di Suriah.

Para pejabat AS juga kaget, di antaranya Menteri Pertahanan Jim Mattis, yang mengundurkan diri sebagai protes.

Kolonel Sean Ryan, juru bicara koalisi, mengatakan koalisi “telah memulai proses penarikan dari Suriah.” “Di luar urusan keamanan operasional, kami tidak membahas jadwal khusus, lokasi atau gerakan pasukan,” kata Ryan.

Setelah laporan-laporan media mengenai keberangkatan pasukan AS mulai berlangsung, Pentagon kemudian menyatakan belum ada penarikan tentara dan menekankan bahwa peperangan melawan ISIS berlangsung sementara pasukan dukungan AS berusaha merebut kantung-kantung terakhir yang kelompok itu masih kuasai di Suriah.

“Kami akan konfirmasi bahwa tak ada pengerahan personel militer dari Suriah hingga kini,” kata Komandan Angkatan laut Sean Robertson, juru bicara Pentagon, dikutip Reuters, Sabtu (12/1).

Sejumlah pejabat AS, yang berbicara dengan syarat jatidirinya tak disebutkan, membenarkan peralatan dipindahkan keluar Suriah.

Robertson dalam pernyataannya mengatakan koalisi tersebut telah melakukan “langkah-langkah logistik” untuk mendukung penarikan tetapi tidak memberikan rincian.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin