Pongki Nangolngolan. H (Pranata Humas Ahli Muda Kementerian Perdagangan RI)
Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh lembaga organisasi dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif dengan masyarakat sehingga dibutuhkan jalinan komunikasi yang intensif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga. Selain itu juga hubungan dengan masyarakat akan membantu lembaga dalam mensukseskan program-program yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan dari lembaga itu sendiri.
Sebuah lembaga pendidikan berusaha untuk maju dan berkembang harus mampu menciptakan image (citra) positif pada hati publik merupakan keharusan yang tidak boleh tidak harus dilaksanakan, sehingga publik mampu memberi keputusan untuk mendaftarkan para anak-anak mereka dan ikut serta dalam berpartisipasi aktif terhadap pengembangan lembaga pendidikan tersebut. Sehingga selain juga dengan melalui pengembangan kualitas juga membutuhkan kegiatan hubungan publik yang produktif berdasarkan visi misi yang jelas (Mundiri, 2016 : 58).
Era globalisasi sekarang ini, kontribusi dari lembaga pendidikan diharuskan mampu memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat akan layanan pendidikan yang berkualitas. Masyarakat yang sebagai pengguna jasa lembaga pendidikan saat ini lebih pintar dalam memilih lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sekarang ini diharapkan mampu menganalisis kebutuhan masyarakat sebagai pelanggannya dan lembaga pendidikan dituntut selalu melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
Di era ini, masyarakat sangat mudah melihat perkembangan suatu lembaga pendidikan. Apakah lembaga pendidikan tersebut bermutu atau tidak. kemajuan lembaga pendidikan juga ditentukan oleh masyarakat. Karena, kemajuan lembaga pendidikan dapat dilihat dari seberapa jauh masyarakat dapat mempercayai mereka untuk mengemban tugas dan amanahnya. Sehingga, lembaga pendidikan atau para pemangku kebijakan dan pelaku pendidikan khususnya harus membuat strategi yang mampu menciptakan iklim lembaga yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
Jika dikaji terus menerus, maka setiap lembaga pendidikan diharuskan mampu mensinergikan dan mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan proses manajerial di lembaganya. Pernyataan ini disebut sebagai pendidikan bersama masyarakat, yaitu lembaga berusaha mengikutsertakan masyarakat di setiap program pemerintah. Hal ini disebabkan karena kebutuhan nyata yang dihadapi masyarakat merupakan tujuan utama lembaga pendidikan itu berdiri (Winarni, 2006).
Minimnya sinergitas antara lembaga dan masyarakat internal maupun eksternal adalah kurang maksimalnya peran humas dalam sebuah organisasi. Faktor lain adalah tidak ditempatkannya fungsi humas di dalam lembaga pendidikan secara benar (Zubair, 2018). Kesenjangan ini mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap citra lembaga pendidikan dan citra buruknya. Kegiatan humas yang berada di lembaga pendidikan dapat menyampaikan kesadaran dan pendapat masyarakat yang baik tentang pendirian madrasah dan lembaga pendidikan.
Manajemen yang buruk juga bisa menjadi alasan mengapa bidang humas suatu organisasi sekolah tidak berjalan dengan baik dan mempengaruhi citra sekolah. Ada beberapa hal yang menyebabkan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan masih rendah antara lain: (1) kondisi sosial, kultural, geografis masyarakat Indonesia, (2) ketidakberdayaan financial masyarakat dalam hal pembiayaan, dan (3) pembuatan kebijakan yang kurang memperhatikan kondisi lapangan (Roskina, 2011).
Partisipasi masyarakat dan hubungan dengan lembaga pendidikan sebagai kontribusi bagi kemajuan lembaga Islam harus diperhatikan oleh pemerintah. Masyarakat perlu menyadari bahwa mereka memainkan peran yang sangat penting, dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga Islam merupakan salah satu kunci kemajuan lembaga-lembaga tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano