Jakarta, Aktual.com —Sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam Komite Umat untuk Tolikara (Komat) akan mengumpulkan dana untuk memulihkan kembali roda perekonomian warga di Kabupaten Tolikara, Papua setelah insiden kekerasan dan pembakaran yang terjadi pada Jumat (17/7) lalu.
“Sekarang sudah dilakukan recovery pembangunan mushala, kios itu akan dilakukan pembangunan oleh pemerintah. Kami menyiapkan dana untuk menggiatkan kegiatan ekonomi nanti,” kata Didin Hafidudin Ketua Dewan Syuro Komite Umat untuk Tolikara sekaligus Ketua Baznas, usai bertemu Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta,Rabu (22/17).
Dari 70 kios yang dibakar, kata Didin, 64 kios milik pendatang dan 6 kios milik pnduduk asli. Menurut Didin, lembga zakat dan sosial sudah siap memberikan bantuan ekonomi rakyat di Distrik Karubaga.
“Nanti kita lihat pemberdayaannya macam apa. Kita harapkan tidak lama bangun kios dan mushala sehingga kgiatan ekonomi bisa pulih,” katanya.
Sementara itu, pihaknya berharap kepolisian dapat bertindak tegas dan transparan dalam mengusut kasus ini. “Kita ingin ini ditindak tegas dengan transparan. siapa aktor intelektualnya? Dan apa hukumannya? Kapolri sudah berjanji mengungkap. Kita berharap ini pristiwa trakhir,” jelasnya.
Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT) dibentuk pada Lebaran H+2 yang berisikan para pemuka agama dan tokoh masyarakat. Hadir dalam pertemuan itu, antara lain Didin Hafidudin Ketua Dewan Syuro Komite Umat untuk Tolikara sekaligus Ketua Baznas, Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua Dewan Syuro Komat, Bachtiar Nasir Ketua Pelaksana Komat, Yusuf Mansyur anggota Dewan Syuro Komat.
Pertemuan berlangsung dari pukul 15.00 WIB soren, sebelumnya mereka juga sudah melakukan pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membahas hal serupa.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid