Jakarta, Aktual.co — Komisi Banding (Komding) PSSI, belum bisa menjamin keamanan bagi para pemain dan ofisial Persis Solo, ketika bertandang ke markas Pusamania Borneo FC. Pertandingan tersebut merupakan laga ulang Divisi Utama babak delapan besar.

Padahal, Komding lah yang memutuskan, pertandingan ulang tersebut digelar di markas PBFC, Samarinda, Kalimantan Tengah.

“Tolong tanyakan ke Ketua Komding ya,” kata Juru Bicara Komding PSSI, Alfred Simanjuntak lewat pesan elektronik kepada Aktual.co, Rabu (12/11).

Alfred menyerahkan kepada PT Liga Indonesia (PT LI), selaku operator untuk melakukan koordinasi keamanan bagi ofisial dan pemain Persis Solo.

“Kami akan meminta supervisi kepada badan liga untuk penyelenggaraannya. Pengawalan ekstra (bagi ofisial dan pemain Persis), mulai dari awal menginjakkan kaki di Samarinda, hingga terbang kembali ke Solo,” kata Alfred.

Selain itu, Komding juga telah melakukan teguran keras kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan Borneo FC.

“Harus ada perhatian yang lebih serius dari panpel Borneo. Itu yang jadi poin pentingnya,” jelasnya.

“Panpel harus menjalankan sesuai dengan statuta dan kode disiplin. Intinya harus melakukan apa yang sudah diatur,” pungkasnya.

Pertandingan antara PBFC menjamu Persis Solo, sempat tertunda penyelenggaraannya. Hal itu karena, keamanan yang diberikan oleh panpel dan PT LI, tidak ada, sehingga membahayakan bagi para ofisial dan pemain Persis.

Sebelum pertandingan ulang yang belum tahu kapan akan diselenggarakan, pertandingan kedua klub ini dilakukan di markas PBFC. Dan ketika itu, ofisial dan pemain Persis, ketika berada di Samarinda, mendapatkan ancaman dari suporter dan kelompok orang yang tidak dikenal.

Bukan Hanya itu, bus yang mereka tumpangi ketika ingin melakukan latihan, juga dirusak oleh massa yang tidak diketahui siapa.

Artikel ini ditulis oleh: