Jakarta, Aktual.com – Para pejabat The Fed yang mengeluarkan komentar cenderung hawkish atau suatu kebijakan agresif tanpa kompromi pada konferensi tahunan di pekan ini telah memicu penguatan pada dollar AS (USD). Sehingga hal ini akan berdampak pada pelemahan mata uang Asia seperti yen, yuan, won, termasuk rupiah.
Sehingga, pada perdagangan nilai tukar rupiah terhadap USD pada hari ini masih akan melanjutkan pelemahannya. Karena masih kuatnya tekanan aksi jual dari para pelaku pasar.
“Memang pelemahan yang dialami mata uang Asia masih sebagai imbas jangka pendek atas reaksi pelaku pasar terhadap. Hal ini membuat adanya tekanan aksi jual para pelaku pasar,” kata analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam analisis hariannya, Rabu (23/8).
Dengan kondisi tersebut, kata dia, telah membuat rupiah semakin sulit untuk keluar dari tekanan, sehingga masih cenderung melanjutkan pelemahannya.
“Kini rupiah terus mencari area supportnya. Diperkirakan rentang support rupiah akan berada di 13.249 dan level resistennya di kisaran 13.207,” ungkap dia.
Untuk itu, pelaku pasar harus mencermati semua sentimen yang ada yang mampu memengaruhi laju rupiah. “Jadi rupiah pun dapat berpeluang kembali melemah pada perdagangan hari ini,” tegas Reza.
Menurut dia, laju rupiah diperkirakan masih tak berdaya dimana terus bergerak melemah dan kini menyentuh area 13.200. Sentimen domestik seperti suku bunga BI baru yang bertenor pendek, 7 Day Reverse Repo Rate dan optimisme terhadap perbaikan ekonomi masih belum cukup kuat.
“Sepertinya pelaku pasar nampak masih concern terhadap ketidakpastian yang terjadi di AS tersebut,” ujar Reza.
Sebelumnya, rupiah disampaikan kembali melemah menyambut RDG BI di bulan Agustus. Mulai stabilnya ekonomi domestik membuat BI selaku Bank Sentral mempunyai ruang yang cukup untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
“Akan tetapi, keadaan ini dijadikan momentum pelaku pasar untuk kembali melakukan aksi jual terhadap rupiah ysng membuat kian tertekan. Apalagi laju USD sedang berbalik menguat. Tetap cermati sentimen yang ada,” pungkas dia.
*Bustomi
Artikel ini ditulis oleh: