Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi tahun ini dan data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif.
Selama pidato di konferensi Fed San Francisco, Jumat (27/3), Yellen mengatakan kenaikan suku bunga The Fed “mungkin akan dibenarkan pada tahun ini” berkat peningkatan berkelanjutan kondisi ekonomi. Dia juga menekankan bahwa peningkat inflasi besar bukanlah prasyarat untuk menaikkan suku bunga.
Greenback juga didukung oleh data ekonomi pada Senin. Indeks penjualan “pending home” AS, indikator ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, naik 3,1 persen menjadi 106,9 pada Februari, tingkat tertinggi sejak Juni 2013, National Association of Realtors melaporkan.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Senin bahwa pendapatan pribadi naik 0,4 persen pada Februari dari bulan sebelumnya, mengalahkan konsensus pasar 0,3 persen. Sementara itu, belanja konsumen, yang memberikan kontribusi lebih dari dua pertiga terhadap ekonomi AS, naik 11,8 miliar dolar AS, atau 0,1 persen.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0823 dolar dari 1,0899 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4815 dolar dari 1,4873 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7652 dolar dari 0,7756 dolar. Dolar AS dibeli 120,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,10 yen padai sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9676 franc Swiss dari 0,9608 franc Swiss, dan naik ke 1,2684 dolar Kanada dari 1,2600 dolar Kanada.
Saham-saham di Wall Street berakhir melonjak pada Senin (Selasa pagi WIB), didorong sederetan kesepakatan perusahaan farmasi dan spekulasi stimulus moneter di Tiongkok. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 263,65 poin (1,49 persen) menjadi ditutup pada 17.976,31. Indeks berbasis luas S&P 500 melompat 25,22 poin (1,22 persen) menjadi berakhir di 2.086,24, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 56,22 poin (1,15 persen) menjadi 4.947,44.
Sementara itu Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), karena Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga mungkin terjadi tahun ini.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 15,4 dolar AS, atau 1,28 persen, menjadi menetap di 1.185.30 dolar AS per ounce. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,72 persen menjadi 97,991 pada akhir perdagangan. Sebuah penguatan greenback akan merugikan daya tarik emas yang dihargakan dalam mata uang dolar.
Sementara itu, emas juga tertekan oleh data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Departemen Perdagangan mengatakan pada Senin bahwa pertumbuhan pendapatan pribadi naik 0,4 persen setelah tumbuh 0,4 persen pada Januari.
Perak untuk pengiriman Mei turun 39,5 sen, atau 2,31 persen, menjadi ditutup pada 16,674 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 23,1 dolar AS, atau 2,03 persen, menjadi ditutup pada 1.117,40 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh:

















