Jakarta, Aktual.com — Delegasi Arab Saudi marah setelah mendengarkan komentar Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari yang membela kelompok milisi Hashd Shaabi, demikian kata sumber Kementerian Luar Negeri Irak kepada Reuters, Jumat (11/3).

Ketegangan antara kekuatan Muslim Sunni dan Syiah semakin meningkat di tengah pertempuran sektarian di Suriah, Yaman, Irak, dan Liga Arab telah menjadi forum negara-negara Sunni–yang dipimpin Arab Saudi–menyuarakan kekecewaan mereka terhadap negeri Syiah di kawasan itu yakni Iran.

“Delegasi Saudi meninggalkan rapat setelah Menlu Irak Al-Jaafari menolak untuk menentang Hashd Shaabi dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya,” ujar sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

“Dalam pidatonya, ia menyebutkan Hashd Shaabi dan Hezbollah adalah organisasi yang menjaga kehormatan bangsa Arab, sehingga siapapun yang menyebut mereka sebagai teroris justru adalah teroris yang sebenarnya,” kata dia.

Sementara itu juru bicara Arab Saudi tidak berhasil dihubungi untuk dimintakan pendapatnya.

Pada Januari, Irak menuntut Duta Besar Saudi setelah ia menduga milisi Syiah yang disokong Iran merupakan dalang kerusuhan sektarian di Irak.

Maroko menegaskan bulan lalu telah menolak menjadi tuan rumah pertemuan Liga Arab pada tahun ini karena khawatir menimbulkan kesan yang keliru tentang keakraban dan keakuran negara-negara di Liga Arab.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara