Jakarta, Aktual.com – Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menegaskan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin menjaga stabilitas keamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.
Pernyataan ini menanggapi ‘cuitan’ Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang mengatakan situasi politik Indonesia mengalami gangguan menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2017, khususnya di Pilgub DKI Jakarta.
Boy memastikan Polri dalam hal ini sudah melakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya situasi yang mengganggu jalannya pesta demokrasi. Menurut Boy segala sesuatu termasuk strategi menghadapi kondisi diluar perkiraan sebelumnya telah disiapkan Polri secara matang.
“Kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin menjaga stabilitas keamanan pelaksanaan Pilkada,” kata Boy di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/10).
“Tentu segala sesuatunya termasuk rencana urgensi sudah disiapkan. Termasuk juga pelatihan-pelatihan simulasi sudah dilakukan,” tambah dia.
Boy menekankan, hal terpenting untuk menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada adalah partisipasi semua pihak, khususnya masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya dengan cerdas.
Mantan Kapolda Banten ini pun mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terpengaruh isu-isu berbau provokatif yang sengaja digulirkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
“Masyarakat diharapkan tidak menjadi pihak pihak yang bersifat melakukan provokasi dan juga masyarakat diharapkan tidak mudah di provokasi,” himbau jenderal bintang dua ini.
Korps Bhayangkara berharap masyarakat mengesampingkan ego dan menghindari praktik-praktik kekerasan dalam menjalankan sistem demokrasi. Boy kembali menegaskan bahwa seluruh jajaran Polri akan bekerja semaksimal mungkin untuk mencegah konflik atau kericuhan dalam pelaksanaan Pilkada.
“Jadi kita berupaya agar semua dalam keadaan kondusif, demokrasi bersifat aman kalau semuanya damai dalam proses itu bisa diwujudkkan tapi kalau suasana tidak damai tentu kualitas jadi diragukan. Oleh karena itu biar bisa damai ya semua pihak harus berpartisipasi,” papar Boy.
“Aparat kemanan akan bekerja keras, masyarakat juga harus berupaya untuk bangun sebuah kehidupan bermasyarakat yang tertib hukum bukan mengedepankan cara lain yang mengarah kekerasan, aksi anarkis dalam berdemokrasi. Intinya mari bangun budaya tertib hukum dalam demokrasi,” tambahnya.
Sebelumnya, AM Hendropriyono melalui akun twitternya mengingatkan soal stabilitas politik di Indonesia yang mulai terganggu jelang perhelatan Pilkada serentak 2017. Apalagi, situasi politik di Pilgub DKI Jakarta yang mulai memanas.
“Stabilitas politik di RI sedang mengalami gangguan, menjelang Pilkada di DKI. #PerkiraanKeadaanStrategis,’ tulis Hendropriyono, yang diunggah dalam akun Twiitter @edo751945, Selasa (18/10).
“Gangguan tersebut dapat berubah menjadi ancaman, bagi stabilitas nasional,” tambah Hendropriyono dalam cuitannya.
Menurut Hendropriyono, instabilitas ini berpotensi membuat negara terperosok dari keadaan tertib sipil ke dalam darurat sipil. Sehingga pemerintah harus segera memberlakukan hukum keadaan darurat sipil tepat waktu.
“Karenanya pemerintahan negara RI, baik eksekutif, legislatif & yudikatif harus mengamati dengan sungguh-sungguh perkembangan keadaan dalam negeri sampai dengan tiga bulan ke depan,” sambung dia melalui cuitan Twitternya.
*Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh: