Jakarta, Aktual.com — Relawan Jokowi wilayah Jawa Tengah, Mokhamad Khabib mempertanyakan pernyataan Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti terkait isu reshuffle kabinet tahap kedua.
Menurut Khabib, komentar Ikrar pada Rabu (6/1) lalu, yang meminta Presiden Jokowi mencopot Menko Rizal Ramli dan Puan Maharani, tidak fair dan tidak objektif.
“Apakah LIPI butuh peneliti kayak dia, yang tidak fair dalam mengeksplorasi logikanya itu? Ataukah bangsa ini butuh peneliti yang koruptif logikanya? Ini kan sangat berbahaya,” kata dia, Jumat (8/1).
Pihaknya mempertanyakan, mengapa Ikrar justru tidak mengoreksi kinerja Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno yang dinilai melakukan pelanggaran.
“Kenapa dia tidak menyebut Sudirman Said yang harus diganti? Karena jelas-jelas menimbulkan polemik terkait surat perpanjangan kontrak Freeport yang diduga pasti melanggar Undang-undang. Atau Rini yang diminta Pansus Pelindo agar dipecat karena melanggar konstitusi,” jelasnya.
Bahkan, sambungnya, mengapa Ikrar juga tak meminta mundur wapres Jusuf Kalla terkait pertemuan bos Freeport dengan pihak keluarga JK.
Dirinya mencurigai Ikrar merupakan bagian dari kelompok Menteri Sudirman Said yang membuat politisasi, opini dan kegaduhan yang berseberangan dari manfaat kerakyatan.
“Sebagaimana penilaian pak masinton, anggota komisi III DPR waktu itu ke Ikrar Nusa Bakti dan teman-temannya yang telah latah menggadaikan integritasnya demi membela RJ. Lino soal skandal Pelindo II kemarin,” tutup Khabib.
Artikel ini ditulis oleh: