Wimboh, DK OJK dan Komisaris mandiri (Foto: Istimewa)
Wimboh, DK OJK dan Komisaris mandiri (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lima tahun ke depan sudah memiliki ketua Dewan Komisioner (DK) baru yaitu Wimboh Santoso yang akan menggantikan Muliman D Hadad. Wimboh sendiri dipilih oleh Komisi XI DPR mengalahkan nama Sigit Pramono.

Namun sayangnya, Wimboh yang saat ini masih aktif sebagai Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk belum juga mengundurkan diri dari posisi komut. Padahal, Mandiri menjadi salah satu lembaga keuangan yang diawasi sekaligus diregulasi OJK.

“Ini (Wimboh) sangat keterlaluan. Dia belum juga mau mengundurkan diri, padahal DPR sudah memilihnya. Jangan sampai menunggu Mandiri RUPSLB. Sekarang dong segera mundur,” kecam analis ekonomi politik Abdulrachim Kresno, kepada Aktual.com, Kamis (15/6).

Memang, banyak pihak menilai jika Wimboh tak segera mengundurkan diri, maka konflik kepentingannya akan semakin besar. Apalagi kemudian, kinerja Bank Mandiri saat ini tak terlalu positif dengan indikasi rasio kredit macet (NPL) yang masih tinggi.

Makanya, Abdulrachim sangat mewanti-wanti bahwa peran OJK itu sangat besar. Tak hanya sekadar sebagai lembaga pengawas perbankan dan lembaga keuangan lain, tetapi juga harus menjadi pelengkap BI.

“Karena kedua lembaga regulator itu harus bisa mengubah struktur perekonomian Indonesia saat ini menjadi lebih baik,” cetusnya.

Dia menjelaskan, kondisi perekonomian dewasa ini masih diwarnai dengan ketimpangan yang tinggi. Dirinya mengibaratkan dengan bentuk dalam struktur gelas anggur. Di mana yang di atas adalah kelompok kaya yang menguasai sebagian besar perekonomian nasional, sementara masyarakat miskin yang berjumlah banyak justru menikmati sedikit kekayaan nasional.

“Padahal semestinya struktur ekonomi itu harus berbentuk piramida. Agar perekonomian menjadi ekonomi yang kuat dan stabil. Itu juga yang harus dilakukan OJK,” tutur dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka