Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto : Geraldi/Andri

Jakarta, Aktual.com – Komisi I DPR RI secara resmi menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams. Dalam pertemuan tersebut, mengemuka kemungkinan Australia untuk menambah investasi di Indonesia.

Mengingat, Indonesia tertinggal jauh, sekitar defisit 6 miliar USD dalam neraca perdagangan kedua negara. Untuk itu, Dubes Australia siap men-encourage untuk berinvestasi di Indonesia yang sangat luas mulai dari sektor pertambangan hingga pertanian.

“Mereka kan (Australia) negara agrikultur yang hebat. Artinya kita bisa mungkin belajar atau dia investasi sesuatu, apalagi sekarang Presiden Prabowo mau menggelontorkan proyek kedaulatan pangan. Tentu kalau kita bisa kerja sama, ini akan sangat baik. Nah kami selaku Anggota DPR mendorong untuk ngapain jauh-jauh, Indonesia adalah negara terdekat di Australia,” ujar Utut di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11).

Tak hanya itu, Politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut juga menerangkan pihaknya mengimbau Australia untuk mendukung Indonesia. Salah satunya, apabila terdapat adanya suara-suara negatif mengenai Papua di forum internasional.

Merespon hal itu, Dubes Australia Penny Williams sebagaimana diungkapkan oleh Utut selalu mendukung Indonesia di forum internasional.

“Walaupun ada beberapa titik yang juga di mana-mana kan ada orang yang tidak puas, bersuara lantang, tetapi secara resmi mereka mendukung posisi Indonesia,” tandas Utut.

Selain itu, Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) VII Jateng ini menjelaskan saat pertemuan juga terjadi diskusi mengenai peluang kerja sama beasiswa.

“Untuk konstituen di daerah pemilihan (dapil) masing-masing Anggota Komisi I DPR RI,” jelas Utut.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan