Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengingatkan agar pihak yang klaim bahwa keberhasilan pemulangan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandra kelompok Abu Sayyaf agar segera dihentikan.
Sebab, pembebasan tersebut merupakan kerja secara kolektif dengan melibatkan banyak pihak bukan satu pihak saja, seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Hal itu menyusul klaim bahwa pembebasan terhadap 10 WNI atas kerja tim kemanusian Surya Paloh.
“Sebaiknya dihentikan (secara sepihak), jangan sampai merasa menjadi pihak yang paling berjasa daripada pihak lainnya,” kata Tantowi saat dihubungi, di Jakarta, Senin (2/4).
Menurut Tantowi, Presiden Jokowi seharusnya menunjuk satu juru bicara untuk memberikan penjelasan secara tuntas oleh Menteri Luar Negeri maupun orang lain yang ditunjuk.
“Hanya saja yang perlu klarifikasi, pemerintah harus tunjuk satu Jubir agar tidak simpang siur dan saling klaim. Apakah Menlu atau siapa. Sehingga masyarakat mendapatkan informasi sahih, karena terkait tebusan ada berbagai macam versi ada yang bayar ada yang tidak bayar,” sebut dia.
Kendati demikian, sambung politikus Golkar itu, pemerintah dan seluruh pihak tidak larut atas keberhasilan pembebasan 10 WNI tersebut, sebab masih ada 4 WNI yang tersisa untuk diselamatkan.
“Kita jangan terlalu euphoria. Karena berita di kita juga diikuti oleh mereka (kelompok Abu Sayyaf). Jangan sampai diposisikan mereka pihak yang merugi, karena masih ada yang empat orang itu,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang