Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR RI Supiadin Aries Saputra menegaskan, aliran kelompok radikal seperti ISIS tidak boleh berkembang hidup di republik Indonesia sehingga perlu diambil tindakan tegas oleh aparat keamanan baik militer seperti TNI, Polri maupun intelijen BIN.

“Perlu kita ketahui bahwa ISIS itu dalam aksi terornya selalu menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena itu, ISIS tidak boleh hidup di Indonesia karena radikalismenya,” ujar dia, Sabtu (10/12).

Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan kelompok ISIS sedang membangun kekuatan baru di Filipina bahkan dikabarkan bakal jadi markas Asia Tenggara.

“Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara,” kata Gatot.

Maka, Gatot mengingatkan Indonesia perlu mewaspadai ancaman terorisme ISIS ini. Karena, Filipina tidak berjarak jauh dari Indonesia yang sangat dekat dengan kawasan Poso atau Tarakan, Kalimantan.

Untuk itu, lanjut Supiadin organisasi kemasyarakatan di Indonesia berhati-hati dengan ISIS sehingga harus diwaspadai.

“Sangat mungkin (korelasi), karena beberapa teroris yang tertangkap merupakan jaringan ISIS.”

‎Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini mengatakan informasi adanya kemungkinan jaringan ISIS yang menyusup ke ormas di Indonesia hanya dimiliki oleh intelijen, namun kewaspadaan harus ditingkatkan mengingat ada yang mendukung ISIS secara terbuka meski itu hak Ormas tersebut.

“Memang di Medsos (media sosial) sudah ada tulisan maupun video tentang ISIS yang beredar, tapi belum bisa dipastikan korelasinya dengan Ormas di Indonesia.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu