Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, pihaknya yakin Negara Islam Irak dan Suriah(ISIS) tidak mungkin berkembang di Indonesia dan Indonesia tidak mungkin menjadi basis organisasi itu.
“Hal ini karena di kalangan radikal sendiri mereka terpecah. Al Qaeda yang menjadi induk lahirnya ISIS juga tidak setuju dengan cara yang mereka lakukan,” kata Mahfudz kepada pers di Jakarta, Rabu. Menurut dia, basis ISIS adalah di Timur Tengah.
“Tidak mungkin (di Indonesia), basisnya itu Timur Tengah dan tujuan mereka membangun kekhalifahan dan itu harus dilakukan di negeri-negeri Arab dan dipimpin oleh bangsa Arab,” katanya.
Karena itu, tidak mungkin mereka akan besar di Indonesia. “Untuk ekspansi ke negara lain seperti Indonesia itu terlalu jauh. Mereka hanya berupaya memobilissi kelompok radikal,” ujarnya.
Lagi pula, kata dia, sulit ISIS menjadi negara jika AS, negara-negara Arab dan Turki tidak setuju. Karena itu, mereka tidak akan bisa berkembang.
“Saat ini dengan kondisi ini yang paling diuntungkan ya pedagang senjata,” katanya.
Ada dua usul bagi pemerintah Indonesia yang menjadi isu penting. Pertama, pemerintah mengusulkan kedepan diatur dalam UU bahwa pemerintah bisa mempidanakan seseorang yang diangap membahayakan dan melakukan propaganda.
Kemudian yang kedua adalah penghapusan kewarganegaraan orang-orang yang bergabung dengan kelompok yang dianggap teroris seperti ISIS.
Artikel ini ditulis oleh:

















