JAKARTA, Aktual.com – Koalisi Pewarta Pemilu dan Demokrasi (KPP DEM) kembali menggelar diskusi publik bertajuk “Menegakkan HAM dalam Pemilu dan Pemilihan” di Media Center Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Anggota Komisi II DPR RI, Azis Subekti, mengingatkan bahwa demokrasi Indonesia masih akan menghadapi tantangan serius terkait potensi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Pemilu 2029.

“Jadi saya ingin mengingatkan, tantangan pelanggaran HAM terhadap mereka yang memiliki hak pilih itu lebih berbahaya di tahun 2029 dibandingkan tantangan konvensional yang hanya soal tidak mendapat kesempatan,” kata Azis dalam paparannya.

Meski demikian, Azis menegaskan bahwa kualitas demokrasi Indonesia harus terus ditingkatkan. “Intinya satu, bagaimana membangun kualitas demokrasi kita,” ujarnya.

KPP DEM berharap diskusi tersebut menjadi momentum awal untuk mendorong perbaikan tata kelola pendataan pemilih, yang dianggap penting bagi seluruh pemangku kepentingan pemilu, baik penyelenggara, pemerintah, maupun DPR.

Harapannya, diskusi ini dapat menjadi langkah awal untuk memperbaiki tata kelola pendataan pemilih dalam pemilu dan pilkada mendatang.

Lebih lanjut, Azis menegaskan bahwa Partai Gerindra berkomitmen dalam pembahasan RUU Pemilu nantinya. Ia memastikan Fraksi Gerindra di DPR akan mengedepankan kepentingan bersama, bukan kepentingan partai.

“Kalau orang yang kognitifnya kuat, kelompok masyarakat yang kognitifnya kuat, kalau dia berkuasa dia tidak akan menindas. Jadi Gerindra itu tidak akan menindas, percaya sama saya. Undang-undangnya akan berpikir untuk orang banyak,” pungkas Azis.

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi ini yaitu Anggota Komisi II DPR RI Azis Subekti, Anggota KPU RI August Mellaz, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Direktur PIAK Ditjen Dukcapil Kemendagri Muhammad Nuh Al-Azhar, dan Direktur Eksekutif Virtue Research Institute (VRI) Muhammad Naziful Haq. Diskusi dipandu oleh Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi KPP DEM, Dhanis Iswara.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi