Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto (kanan) dan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto (kiri) menunjukkan barang bukti saat gelar barang bukti pengungkapan jaringan bandar narkoba internasional ganja dan sabu di RS Polri, Jakarta, Jumat (6/1/2017). Polri dan Bea Cukai berhasil menangkap 15 orang tersangka, tiga orang WNA dengan dua diantaranya tewas saat penangkapan dan mengamankan barang bukti 86 butir yang berisi Methamphetamine dengan berat 610 gram serta 549 kg ganja. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com –  Wakil Ketua Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap menilai pernyataan yang dilontarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengenai keberadaan fatwa majelis ulama Islam (MUI) mengancam kebhinekaan bangsa sangat tidak bijaksana.

“Tidak bisa Kapolri mengatakan seperti itu, menurut saya itu bukan suatu pernyataan yabg bijak, tidak boleh dong masa dia sebagai kapolri ngomong seperti itu,” kata Mulfachri saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (17/1).

Ia berpandangan jika pernyataan Kapolri justru memperlihatkan yang bersangkutan tidak memiliki pemahaman yang memadai terhadap keberadaan MUI maupun keputusan yang bersifat fatwa tersebut.

“Justru pernyataan Kapolri itu jika memang benar, sesuatu yang menunjukan ketidakpahaman dan menurut saya itu bukan suatu komentar yang bijak,” ujar dia.

Ketua Fraksi PAN itu menjelaskan bila bicara tentang fatwa MUI hanya mengingkat bagi masyarakat pemeluk agama Islam saja, yang sifatnya memberikan rujukan kepada umat pada sesuatu hal yang dinilai menimbulkan keragu-raguan.

“Kalau bicara fatwa MUI itu mengikat untuk umat muslim sebagai bentuk rujukan tentang bagaimana umat harus bersikap tentang suatu hal atau suatu peristiwa yang di dalamnya tidak sama sekali mengandung hal yang dapat dikualifikasikan sebagai sebuah tidakan yang bisa menimbulkan perpecahan, sema sekali tidak ada,” tegas dia.

“Karena sifat fatwa MUI itu bukan sebagai ancaman bagi kebhinekaan, dan nilai-nilai dalam Islam itu tidak mengandung nilai-nilai perpecahan,” tandasnya.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengkritik Fatwa MUI. (Baca: Kapolri Tito Karnavian Sebut Fatwa MUI Kini Menjadi Ancaman Kebhinnekaan).

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby