Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI, nasir Djamil berpendapat bahwa sikap arogansi yang ditunjukan Terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terhadap Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin sebagai saksi dalam persidangan ke 8 kemarin, menujukan adanya pihak kuat yang melindungi gubernur DKI Jakarta non aktif tersebut.
“Pernyataan yang menunjukkan arogansi Ahok dan itu menunjukkan bahwa dia ada yang backup, yang back up dia menurut saya orang kuat. Karrnanya, dia berani sesumbar itu di depan pengadilan,” kata Nasir, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (1/2).
Menurut Nasir, ada dua kesalahan yang ditunjukan Ahok dalam persidangan yang menghadirkan ketua MUI sebagai lembaga yang mengeluarkan fatwa bahwa ada penistaan yang dilakukan Ahok di Kepulauan Seribu.
“Pertama menuduh ketua MUI berbohong. Kedua soal indikasi pelanggaran hukum terkait pernyataan Ahok. karena dia mengatakan ada rekaman atau pembicaraan antara SBY dengan KH Ma’ruf Amin,” ujar dia.
“Pertanyaannya kemudian dari mana dia tau soal itu, dan siapa yang memberitahukan itu dan siapa yang melakukan (penyadapan) itu. Maka saya katakan ini ada dugaan pelanggaran hukum. ini serius menurut saya,” tambah pria asal Aceh itu.
Oleh karena itu, Nasir menegaskan bahwa apa yang dinyatakan Ahok maupun tim kuasa hukumnya harus diusut secara tuntas oleh aparat penegak hukum.
“Ini akan sangat berbahaya kalau kemudian hukum dibawa ke kepentingan politik apalagi melibatkan misalnya orang-orang yang memiliki otoritas penyadapan. Pernyataan Ahok sangat berbahaya dan bisa berdampak serius terkait independensi yang duduk di jabatan strategis,” tandas politikus PKS itu.
Sebelumnya, Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencurigai ada kedekatan antara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Selengkapnya: Ahok Tuding Ketua MUI ‘Main Mata’ dengan SBY).
Laporan: Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby