Jakarta, Aktual.com – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pihak kepolisian dalam operasi pemberantasan pungli (OPP) oleh Polri terkait pungli pelayanan publik di Kementerian Perhubungan dengan total nilai uang sebesar Rp95 juta, menuai perhatian publik.
Terlebih, ketika reaksi Presiden Joko Widodo yang datang ketempat kejadian perkara (TKP) untuk menyaksikan hasil tangkapan. tersebut.
Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan agar peristiwa serta sikap presiden tidak hanya ‘hangat-hangat kotoran ayam’ saja.
“Kita berharap OPP tidak hangat-hangat kotoran ayam untuk sekedar pencitraan dan upaya pengalihan isu saja,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (13/10).
Menurut dia, bila di KPK ada OTT yang telah menjadi ‘trade mark’ sebagai upaya pemberantasan kejahatan ‘extra ordinary’, maka di Polri ada OPP untuk memberantas penyakit menahun pungutan liar di sentra-sentra pelayanan publik yang secara langsung merugikan masyarakat.
“Pemberantasan pungli dan revitalisasi yang kini sedang digodok di istana itu harus memprioritaskan perbaikan kualitas penegakan hukum. Ibarat bangunan, penegakan hukum di Indonesia sudah mengalami kerusakan sangat parah,”
“Demikian parahnya sehingga berbagai kalangan melukiskan situasi saat ini sebagai darurat penegakan hukum. Kepercayaan masyarakat terhadap aparat dan institusi penegak hukum pun sudah mencapai titik terendah akibat perilaku tak terpuji banyak oknum penegak hukum,” tutup politikus Golkar itu.
*Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid