Petugas memperlihatkan sabu saat akan melakukan test laboratorium barang bukti kasus penyelundupan 1,6 ton sabu di kantor Dit Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/2/18). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan bahwa dengan terungkapnya kasus penyelundupan narkoba yang kerap marak terjadi akhir-akhir ini adalah bentuk perang proksi. Untuk itu pemerintah perlu sungguh-sungguh dalam memberantas peredaran barang haram tersebut.

“Indonesia kini telah dirasuki candu secara maksimal. Entah sudah menjadi perang dunia ke berapa, ‘proxy war’ itu menggunakan narkoba,” katanya, Jumat (30/3).

“Proxy war” atau perang proksi adalah konflik bersenjata antara beberapa pihak di mana salah satu pihak terlibat dalam konflik itu untuk mewakili pihak lain yang tidak terlibat secara langsung.

Agar sesuatu hal dapat disebut sebagai perang proksi, maka harus terpenuhi persyaratan seperti adanya hubungan jangka panjang secara langsung antara kedua pihak yang bekerja sama.

Untuk itu, Aboe Bakar menginginkan agar peristiwa eksekusi mati terhadap para bandar yang telah menjadi terpidana kasus narkoba dapat dieskpose lebih banyak kepada publik.

Politisi PKS itu juga mempertanyakan apakah derasnya masuk narkoba ke dalam negeri karena pelaksanaan hukuman dalam regulasi nasional dinilai masih terlalu rileks terhadap terpidana narkoba.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid