Ketua Komisi I DPR RI ini berharap, aparat intelijen dapat meningkatkan kapasitas deteksi dan peringatan dini sekaligus aparat keamanan dapat meningkatkan kapasitas cegah tangkal dini terutama di pusat keramaian.

“Indisen bom di Kampung Melayu ini tidak dapat diterima. Aparat keamanan harus segera mengungkap identitas pelaku dan aktor di balik aksi pemboman tersebut tanpa mengaitkannya dengan agama tertentu. Aksi bom ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan” tegasnya.

Kharis menyatakan, mengutuk keras aksi pemboman di Kampung Melayu. Bagaimanapun dan apapun motif pelaku melakukan aksi tersebut, kata dia, merupakan aksi penistaan terhadap kemanusiaan.

“Apalagi aksi peledakan bom itu dilakukan saat ummat Islam akan memasuki bulan Suci Ramadhan” katanya.

Dia menjelaskan, setiap teror bom selalu menyisakan duka yang jelas tak terelakkan bagi korban dan keluarganya. Menurut dia, belasungkawa sudah selayaknya disampaikan kepada korban dan keluarganya.

Aksi peledakan bom bunuh diri terjadi di terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu (24/5) sekitar pukul 21:00 WIB, saat sejumlah anggota polisi sedang menjaga barisan pawai obor.

Aksi ledakan bom bunuh diri tersebut terjadi dua kali dalam waktu yang hampir bersamaan dan jarak yang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 meter.

Akibat aksi peledakan bom tersebut, tiga anggota polisi yang sedang bertugas tewas yakni, Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Imam Gilang Adinata, serta dua pelaku bom bunuh diri.

Sementara itu, delapan korban lainnya dirawat di rumah sakit yakni lima anggota polisi dan tiga orang warga sipil.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid