Jakarta, Aktual.com — Komisi IV DPR RI menilai masalah kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan karena lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi sebelum musim kemarau tiba.
Padahal, DPR sudah mengingatkan pemerintah soal el nino.
“Komisi IV sudah mengingatkan sebelum kebakaran hutan ini terjadi agar seluruh pihak baik pemerintah daerah dan kementerian Kehutanan agar anggaran yang belum terserap digunakan untuk mengantisipasi kebakaran hutan,” ujar Ketua Komisi IV, Edy Prabowo saat diskusi soal ‘Asap dan Kebakaran Hutan di Presroom Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10).
Untuk mengantisipasi kabut asap yang sudah terjadi selama tiga bulan ini, Komisi IV sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk antisipasi kebakaran hutan.
“Sudah ada Rp200 miliar dari kemenhut yang digeser untuk mengantisipasi. Sebelumnya Kemenhut hanya punya Rp3 miliar anggaran untuk antisipasi,” katanya.
Politisi Gerindra ini juga menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai tak serius dalam penanggulangan kebakaran hutan. Ketidakseriusan pemerintah terlihat dari dipotongnya anggaran untuk Kemenhut dan minimnya dana antisipasi kebakaran hutan, padahal peristiwa ini terjadi setiap tahun.
“Seolah-olah pemerintah menganggap ini bukan masalah serius, pemerintah hanya mengandalkan alam saja. Selama ini pemerintah kan berharap turun hujan. Anggaran kehutanan dalam APBN hanya 6,3 triliun per tahun,” cetusnya.
Oleh karena itu, Komisi IV telah menyiapkan langkah-langkah dengan menambahkan anggaran antisipasi kebakaran pada tahun depan sebesar Rp650 miliar meskipun dinilai belum cukup besar.
“Tahun depan kami setujui anggaran antisipasi kebakaran hutan sebesar 650 miliar, meskipun ini masih sangat minim. Harusnya 10 kali lebih besar dari itu.”
Artikel ini ditulis oleh: