Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman di kompleks parlemen, Jakarta. (ANTARA/HO-DPR)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman meminta Bulog untuk menyerap gabah dan beras hasil panen petani tanpa ada pembatasan kualitas maupun kuantitas guna menghadapi panen raya.

Hal itu juga merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyerap hasil pertanian. Adapun batasan yang diberikan Presiden sebatas harga beli oleh Bulog, yakni Rp6.500 per kilogram untuk gabah dengan kualitas apa pun dan Rp12.000 per kilogram untuk beras.

“Diwajibkan membeli tidak dengan limit. Itulah alasan saya meminta, kemudian peta jalan Bulog ini mau kemana, mau seperti apa,” kata Alex dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (25/3).

Dia mengungkapkan bahwa saat ini para petani khawatir karena tidak adanya kejelasan pola penyerapan gabah menjelang panen raya yang puncaknya pada Maret dan April 2025. Hal itu karena belum ada kejelasan batasan gabah atau beras yang akan diserap Bulog sebagai operator di lapangan.

“Menyerap cadangan beras sebanyak tiga juta ton dengan sokongan anggaran sebesar Rp16,6 triliun itu jadi dilema karena tidak adanya penjelasan limit dari perintah itu,” katanya.

Selain itu, ada perintah lanjutan kepada Bulog untuk memanfaatkan dan menggunakan pinjaman dari perbankan jika stok beras benar-benar belum mencukupi.

Untuk itu, dia mengatakan bahwa Bulog perlu memberikan penjelasan di ruang publik mengenai cara kerja dalam menyerap gabah atau beras guna menjawab ketakutan para petani menjelang musim panen raya.

Alex mengapresiasi langkah pemerintah yang mengeluarkan keputusan untuk membeli gabah kering seharga Rp6.500 per kilogram. Namun, jangan sampai hasil tani tidak terserap saat panen karena alasan stok yang sudah melimpah.

“Kan memang logikanya ketika panen raya harga panen pasti turun maka Bulog akan jadi prioritas pertama petani untuk menjual hasil panennya. Betapa kecewanya mereka kalau seandainya (Bulog) bukan memberikan uang untuk membeli gabah malah memberikan alasan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan