Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin bersama tim meninjau pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Adi-Adi di Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Singgih/vel

Mamuju, Aktual.com – Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Adi-Adi di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi fokus kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI.

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, menyatakan pentingnya sosialisasi mengenai masalah sampah kepada masyarakat untuk meningkatkan pengelolaan sampah di daerah tersebut.

“Pemerintah daerah harus banyak melakukan sosialisasi pada kelompok masyarakat, anak muda, dan tokoh agama agar pengelolaan sampah menjadi gaya hidup. Ini penting untuk memanfaatkan potensi sampah dan mengurangi penumpukan di TPA,” ujar Andi Akmal di TPA Adi-Adi, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (18/7).

Ia menekankan bahwa beberapa daerah telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi paving block dan produk lainnya. Sosialisasi yang masif sangat penting karena menyangkut masalah bersama.

“Bisa dibayangkan jika sampah tidak terangkut,” tambahnya.

Andi Akmal juga menyampaikan bahwa selama ini Komisi IV DPR RI bersama Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) telah melaksanakan berbagai program bantuan untuk pengelolaan sampah.

“Dari data yang ada, kami telah memberikan mobil dum truck dan motor tiga roda, serta bantuan untuk pengolahan limbah rumah tangga dan industri kecil rumah tangga,” jelasnya.

Sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal terus mendorong pemerintah pusat untuk memberikan perhatian lebih kepada pemerintah daerah. Ia berharap Mamuju dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah di masa depan.

Sementara itu, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengakui memang belum bisa menyiapkan sarana dan prasarana pengolahan sampah karena keterbatasan anggaran.

Pada kesempatan sama, Dirjen Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien Ratnawati menilai TPA Adiadi masih sangat bernilai ekonomis karena banyak sampah palstik yang berserakan yang belum terkelola dengan dengan baik.

Dengan upaya ini, diharapkan pengelolaan sampah di Mamuju dapat berjalan lebih baik, mengurangi penumpukan sampah di TPA, dan menjadikan sampah sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Sandi Setyawan