Harga telur melonjak. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VI DPR Hamdhani memprihatinkan kenaikan yang cukup tinggi yang melanda komoditas telur ayam di berbagai wilayah seperti di DKI Jakarta sehingga diharapkan persoalan itu dapat diantisipasi kementerian terkait.

“Saya prihatin dengan tingginya harga telur ayam, padahal ini bukan hari raya atau hari istimewa lainnya,” kata Hamdhani dalam siaran pernya di Jakarta, Kamis (19/7).

Untuk itu, ujar Hamdhani, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian agar dapat mencari solusi terkait permasalahan tersebut.

Politisi Partai Nasdem itu berpendapat bahwa sudah selayaknya kementerian terkait turun langsung ke pasar-pasar untuk memastikan baik ketersediaan maupun pasokan telur ayam, agar tidak ada terjadi permainan terkait kenaikan ini.

Ia juga menginginkan pemerintah baik pusat maupu daerah dapat memberikan bantuan yang memadai agar bisa memaksimalkan para peternak dalam beternak unggas.

Di wilayah DKI Jakarta, sebagaimana diberitakan sejumlah media, Pemprov DKI Jakarta telah memberikan bantuan berupa telur ayam bagi warga DKI dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, dilaporkan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Blitar di Jawa Timur untuk dapat memenuhi pasokan telur ayam itu.

Sebelumnya, harga telur ayam di pasar tradisional wilayah Jakarta Barat naik menjadi Rp28.000 per kilogram pada Rabu (18/7).

Beberapa kios yang menjual telur ayam, menurut pantauan Antara di sekitar Pasar Palmerah, Jakarta Barat, rata-rata mematok harga terendah sekitar Rp28.000 per kilogramnya.

Harga tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp2000 dibandingkan dua hari lalu yang sempat turun drastis, dari Rp 30.000 pada Jumat (13/7) menjadi Rp26ribu.

Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto mengatakan pihaknya sedang menelusuri penyebab kenaikan harga telur ayam yang saat ini melambung di pasaran.

“Ini sedang diteliti kalau ada yang main-main (mempermainkan harga),” kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/7) kemarin.

Terkait kenaikan harga ini, pihaknya mengatakan telah mengadakan rapat di Kementerian Perdagangan yang dihadiri oleh pihak Kemendag, Satgas Pangan, asosiasi peternak, pedagang dan integrator.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan