Jakarta, Aktual.com – Komisi VII DPR RI menyetujui pemotongan anggaran Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral untuk APBN Perubahan 2016 adalah Rp822 miliar.

“Kami sepakat untuk APBNP 2016, anggaran Kementerian ESDM menjadi Rp7,741 triliun dari sebelumnya Rp8,563 triliun pada APBN 2016,” ujar Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Selasa (21/6).

Jumlah itu sendiri sama dengan nilai yang dipaparkan oleh Sudirman Said dalam rapat kerja serupa pada minggu awal Juni 2016.

Penghematan anggaran terbesar Kementerian ESDM yang disepakati oleh DPR adalah di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, yang pada APBN 2016 mendapatkan anggaran Rp2,972 triliun berubah menjadi Rp2,244 triliun pada APBNP 2016 setelah dipotong Rp673 miliar dan ada pergeseran pagu Rp54,6 miliar.

Adapun untuk RAPBN-P 2016, dalam kesempatan yang sama Menteri Sudirman mengungkapkan beberapa perubahan terkini dari asumsi dasar sektor ESDM untuk APBN 2016, diantaranya “lifting” minyak menurun dari 830 ribu barel perhari menjadi 820 ribu barel perhari.

Sementara “lifting” gas bumi juga berkurang dari 1,155 juta barel setara minyak (BOEPD) perhari menjadi 1,150 juta BOEPD dalam RAPBN-P 2016. Subsidi listrik berada tetap di Rp38,39 triliun.

Selain itu pemerintah juga berencana mengurangi subsidi solar dari Rp1.000 perliter menjadi Rp500 perliter.

Lainnya seperti volume BBM bersubsidi, meliputi minyak tanah dan minyak solar, menurun dari sebelumnya 16,69 juta kiloliter menjadi 16,19 juta kiloliter, sementara volume LPG tiga kilogram masing berkurang dari 6,602 juta kiloliter menjadi 6,25 juta kiloliter.

Pemerintah pun memasukkan perkiraan harga minyak mentah dunia sebesar 40 dolar AS perbarel. Keputusan akhir terkait anggaran dan asumsi dasar ini akan diambil setelah ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka