Komisi VII DPR pada saat ini gencar mempromosikan geothermal sebagai energi alternatif, karena selain untuk menggantikan energi fosil, geothermal di Indonesia memiliki potensi paling besar di dunia untuk dikembangkan.

“Apabila ini berjalan baik maka keuntungan yang paling mendasar adalah polusi di Indonesia akan berkurang,” ucapnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa beban biaya yang relatif mahal masih menjadi tantangan untuk mengembangkan EBT secara maksimal.

Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Dharma menegaskan upaya pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang dilakukan pemerintah wajib didukung seluruh pihak mengingat Indonesia memiliki seluruh subsektor EBT, yakni air, bayu (angin), geotermal, surya, bioenergi dan laut.

“Kita (Indonesia) beruntung dianugerahi potensi EBT yang lengkap. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak mendukung pemerintah dalam mengembangkan EBT,” ujar Surya Dharma.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid