Besarnya potensi EBT di Indonesia disadari betul oleh pemerintah, sehingga menetapkan target kontribusi EBT pada bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025.
Selain untuk mengurangi ketergantungan kepada energi fosil yang terus berkurang, pengembangan EBT ini dirancang untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Pakar di bidang panas bumi ini melanjutkan, meskipun seluruh penjuru Indonesia diberkahi potensi EBT yang beragam dan melimpah, konsep pengembangan menjadi tantangan tersendiri. Di situlah peran kemitraan lintas sektor dibutuhkan.
“Pemerintah, industri dan akademisi harus duduk bersama untuk mengembangkan konsep atau teknologi untuk mengoptimalkan pemanfaatan EBT,” tambahnya.
Sementara itu Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Andriah Feby Misna menuturkan pemanfaatan EBT mayoritas dialokasikan pada kelistrikan, yang saat ini masih didominasi oleh batubara sebesar 54 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid