Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI, Ribka Tjiptaning Proletariyati, menegaskan perlunya Komisi VII memperjuangkan kenaikan anggaran bagi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Anggarannya juga masih kecil banget, harus diperjuangkan oleh Komisi VII,” ujar Ribka dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Selasa (13/2).

Menurut Ribka, kenaikan anggaran BRIN memiliki nilai penting, terutama untuk pengembangan riset di Indonesia. Dengan anggaran yang mencukupi, BRIN, didukung oleh sumber daya manusia yang cerdas, dapat mengembangkan berbagai inovasi demi kemajuan Indonesia.

“Memang BRIN, itu badan riset (yang mampu meriset) dari hal yang tidak jelas, dari hal yang di bawah tanah (bisa dikembangkan) sampai bikin pesawat (bisa dilakukan). Itulah hebatnya BRIN,” tambahnya.

Pada tahun 2023, total anggaran BRIN mencapai Rp6,5 triliun, tetapi hanya sekitar Rp2,2 triliun yang dialokasikan untuk riset nasional. Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyampaikan bahwa jumlah tersebut merupakan anggaran terendah sepanjang sejarah pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Untuk tahun 2024, BRIN mengusulkan anggaran sebesar Rp699,4 milyar untuk pendanaan riset dan inovasi. Anggaran ini akan membiayai berbagai program, termasuk Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) Kompetisi, RIIM Ekspedisi, RIIM Startup, RIIM Invitasi, RIIM Kolaborasi, dan Pengujian Produk Inovasi Kesehatan.

Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, mengajak para peneliti untuk mengajukan proposal penelitian karena skema pendanaan bersifat terbuka secara kompetitif.

“Untuk tahun ini kita sudah mengusulkan anggaran kepada LPDP, nilai anggarannya mendekati 700 miliar,” kata Agus saat acara Launching Pendanaan Riset dan Inovasi 2024 di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa (6/2).

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil