Direktur Jendral Mineral dan Batubara (Minerba), Bambang Gatot Ariyono. (ilustrasi/aktual.com)
Direktur Jendral Mineral dan Batubara (Minerba), Bambang Gatot Ariyono. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Komisi VII DPR RI secepatnya akan mengaktifkan kembali panja Freeport untuk melakukan investigasi dan pengusutan perihal penerbitan izin rekomendasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia yang sangat konterversial.

Anggota komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih mengatakan, alasan belum dilanjutkannya panja karena kini Komisi tengah fokus membahas masalah di sektor migas.

“Panja Freeport memang belum dimulai lagi karena kita saat ini masih terfokus ke anggaran, subsidi listrik, LPG, BBM dan sebagainya,” ujar Eni di Jakarta, Jumat (23/9).

Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, sampai saat ini kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait permintaan komisi VII untuk mengkaji izin ekspor tersebut.

Sehingga, sambungnya, komisi VII sendiri juga belum mengetahui pasti sudah sejauh mana pembangunan smelter Gresik yang memang menjadi kewajiban PT Freeport yang pembangunannya masih di angka 14 persen.

“Seharusnya tanggal 16 September kemarin kunker (kunjungan kerja) spesifik ke Gersik. Untuk melihat sudah sejauh mana perkembangan. Tetapi karena kita sedang fokus RKKL (Rancangan keuangan kementerian/lembaga), asumsi dasar, asumsi makro. Selesai itu mungkin kita akan bergerak melakukan fungsi pengawasan kita,” pungkas Eni.

Sebelumnya, Komisi VII DPR RI ketika rapat dengan menteri PLT ESDM Luhut Binsar Panjaitan. Meminta agar kementerian ESDM melakukan kajian terhadap izin perpanjangn ekspor konsentrat PT Freeport  yang dikeluarkan pada tanggal 10 Agustus 2016.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka