“Selain pendidikan, diperlukan juga ketauladanan dari pejabat publik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, baik pada tatanan birokrasi maupun lingkungan sosial secara umum,” ujarnya.
Dia menilai, pendidikan dan ketauladan perlu disempurnakan dengan pemberian apresiasi dan penghargaan kepada warga masyarakat atau pejabat publik, agar menjadi “virus” bagi seluruh warga negara untuk mewujudkan mental anti-korupsi.
Selain itu menurut politisi Partai Golkar itu, keluarga dan lingkungan tempat tinggal harus mampu mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi pembinaan antikorupsi sebagai benteng bagi mereka untuk tidak melakukan perbuatan korupsi.
Ridwan mengatakan dirinya melakukan sosialisasi dari kampus ke kampus sebagai upaya menumbuhkan mental anti-korupsi serta membangkitkan kembali kepercayaan generasi bangsa terhadap dunia politik khususnya Partai Golkar.
“Korupsi menjadi penyakit kronis yang telah merusak generasi bangsa dan merusak sendi-sendi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid