Ia meyakini kondisi keuangan Pertamina akan berangsur membaik karena adanya penambahan alokasi anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak jenis solar dari sebesar Rp500 menjadi Rp2.000 tahun ini.
“Kami juga sudah mendesak pemerintah untuk segera membayar selisih subsidi BBM. Karena kerugian Pertamina ini merupakan tanggungan negara,” ujarnya.
Dengan demikian, Kurtubi berharap kinerja keuangan Pertamina bisa segera membaik. Ia menilai kerugian Pertamina dalam menjual BBM bersubsidi harus diganti oleh negara karena merupakan tanggung jawab Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
“Jadi misal dia jual Premium mahal, kalau merugi ya kerugiannya diganti oleh negara. Pertamina tidak boleh rugi,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid