Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menyarankan agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite tidak terlalu mahal.
Pasalnya, jenis BBM baru itu dikabarkan memiliki kandungan RON 90 dan dijual dengan kisaran harga Rp8.300 hingga Rp8.500.
“Saya imbau pemerintah menjual pertalite mendekati harga premium, jangan dekat pertamax. Memang ditengah-tengah pertamina menjual ini.Tapi dibawah Rp8.000/liter, paling mahal ya 8.000/liter. Jangan 8.300 atau 8.000 lebih,” ujar Kurtubi di DPR, Jakarta, Senin (20/4).
Dirinya mengaku setuju dengan adanya BBM jenis baru tersebut, dalam konteks memberi kebebasan ke masyarakat untuk menggunakan banyak pilihan.
“Dengan munculnya oktan 90, yang harganya pasti dibawah pertamax, ini pilihan yang bagus. Jadi masyarakat yang enggan ke pertamax karena mahal maka ada opsi oktan 90 yang lebih bagus dari premium,” katanya.
Namun, lanjutnya, pertamina tak bisa mensosialisasikan BBM jenis baru tersebut dengan seketika. Komisi VII mengharapkan Pertamina tidak memaksakan produknya secara segera.
“1-2 tahun cukup beri peluang ke masyarakat apakah mereka mau ke 90 atau 88. Kalau masyarakat ingin RON 88 pemerintah harus menghormati. Tapi bagi yang mau ke 90 kita hormati juga, nggak bisa kita memaksakan ke pertamax,” katanya
Menurutnya, ada masa transisi 2 tahun, termasuk masa evaluasi oleh pertamina untuk mengetahui jenis mana yang banyak digunakan konsumen.
Artikel ini ditulis oleh:













